Saturday, 9 June 2012

Tugas Mini Proyek Psikologi Pendidikan 2011/2012


Topik : Dinamika mengajar pada pengajar yang bukan profesional
Judul  : Masih muda jadi guru? Bukan halangan!
I.         PERENCANAAN
       1.1 Pendahuluan
Kami membahas topik ini karena kami tertarik untuk mengetahui dinamika mengajar pada pengajar yang bukan profesional, dan kami melihat bahwa ternyata ada ketertarikan orang-orang muda untuk menjadi seorang guru, ataupun membuat profesi guru sebagai batu loncatan dalam meningkatkan kemampuan dirinya. Jika kita bandingkan dengan keadaan orang-orang muda sekarang yang mayoritas terlalu menyia-nyiakan masa mudanya dengan hal-hal negatif, sangat membanggakan sekali melihat masih ada juga segelintir orang-orang muda yang memanfaatkan masa mudanya sebagai ajang untuk meningkatkan kemampuan dirinya. Seperti yang kita tahu, guru merupakan pekerjaan yang mulia, tetapi tidak setiap orang meinginkan ataupun bercita-cita menjadi seorang guru. Berdasarkan dua orang narasumber yang kami wawancarai, kami melihat bahwa masih ada semangat dan rasa rendah hati untuk menjadi seorang guru. Walaupun terkadang disepelekan karena usia yang masih muda, tetapi tidak melunturkan rasa kepercayaan diri mereka. Penyampaian materi, bahkan pembagian waktu mengajar dan kuliah pun sebisanya diatasi dengan sebaik-baiknya dengan metode-metode belajar yang harus mereka cari supaya pembelajaran bisa berjalan efektif, dan agar ilmu dapat tersalurkan kepada murid dan target yang diinginkan dapat tercapai.
       1.2 Landasan Teori
Landasan teori yang kami gunakan dalam meneliti mini proyek ini adalah:
1. Teori Motivasi Untuk Meraih Sesuatu
Di dalam teori ini, terdapat dua pembagian motivasi, yaitu Motivasi Ekstrinsik dan Motivasi Intrinsik. Dimana motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang, sedangkan motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang itu. Teori ini digunakan oleh peneliti untuk menjelaskan motivasi apa yang mendorong sekaligus membedakan antara para guru tua (berpengalaman) dengan guru muda (baru merintis).
2. Teori tentang Metode Mengajar
Ada beberapa metode mangajar yang digunakan para guru, garis besarnya yaitu
* Metode Ceramah
* Metode Diskusi
* Metode Tanya-Jawab
* Metode Demonstrasi
* Metode Resitasi, dll
Teori tentang metode pengajaran ini digunakan oleh peneliti untuk menjelaskan penggunaan metode antara para guru tua (berpengalaman) dengan guru muda (baru merintis), dan dimana letak kenyamanan penggunaan metode antar guru tersebut.
3. Teori Perencanaan dan Instruksi Pelajaran
Terdapat dua jenis teori perencanaan dan pelajaran, yaitu
1. Teacher-Centered
Di dalam pendekatan teori ini, perencanaan dan instruksi disusun dengan ketat dan guru mengarahkan pembelajaran murid. Tiga alat umum yang berguna dalam perencanaan ini, yaitu menciptakan sasaran behavioral (perilaku), menganalisis tugas, dan menyusun taksonomi (klasifikasi) instruksional.
2. Learner-Centered
Instruksi dan perencanaannya terletak pada siswa, bukan guru Prinsip ini menekankan pembelajaran dan pelajar yang aktif dan reflektif. Jadi di dalam pendekatan ini, murid yang lebih banyak aktif daripada guru. Murid berusaha mencari sendiri bahan tambahan materi pelajaran.
4. Teori tentang Cara Mengajar yang Efektif
Karena mengajar adalah hal yang kompleks dan karena murid-murid itu bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk semua hal (Diaz, 1997). Ada beberapa hal yang dapat menggambarkan gambaran tentang cara mengajar yang baik, yaitu
1. Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Aspek ini lebih kepada penguasaan materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik.
a. Penguasaan materi pelajaran
b. Strategi pengajaran
c. Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional
d. Keahlian manajemen kelas
e. Keahlian memotivasi
f. Keahlian komunikasi
g. Bekerja secara efektif pada murid yang multicultural
h. Keahlian teknologi
2. Komitmen dan Motivasi
Aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid
1.3  Alat dan Bahan
     a. Recorder
     b. Kamera
     c. Daftar Pertanyaan
     d. Laptop
     e. Buku & alat tulis
1.4  Analisis Data: Metode Wawancara
Kami memilih untuk menggunakan metode wawancara untuk mengumpulkan informasi pada tugas mini proyek ini. Pertanyaan yang kami ajukan berupa data diri, motivasi menjadi pengajar, serta kendala dan solusi yang digunakan saat mengajar. Setelah itu kami memeriksa jawaban dan membuat kesimpulan yang didapat dari jawaban atas pertanyaan dari kedua subjek yang kami teliti dan menghubungjan apakah masing-masing subjek kami sesuai dengan landasan teori yang telah kami pilih untuk penelitian ini.
1.5  Objek Penelitian
1.Nama                : Vilya Sutanto
Usia                     : 18 Tahun
Jenis Kelamin       : Perempuan
Pendidikan           : SMA
Pekerjaan             : Mahasiswi

2.Nama                : Clara Clearesta
Usia                     : 18
Jenis Kelamin       : Perempuan
Pendidikan           : SMA
Pekerjaan             : Mahasiswi
1.6  Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan
April
Mei
Juni

I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Pemilihan Topik











Penentuan Judul











Mendiskusikan landasan teori & subjek











Pembuatan pendahuluan dan landasan teori




 







Penyusunan Pertanyaan





 






Pelaksanaan wawancara











Membuat kesimpulan dari hasil wawancara






 





Pembuatan Poster











Pelaksanaan evaluasi











Mengumpulkan testimoni anggota kelompok







 




Posting tugas mini proyek di blog








 

































1.7  Kalkulasi Biaya
Reward (2 subjek) : Rp 28.000
Snack                    : Rp 12.000
-------------------------------- +
Total                        Rp 40.000
II.      PELAKSANAAN
Pada pelaksanaan tugas mini proyek ini ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan,yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap laporan dan evaluasi.
Pertama, yaitu tahap perancanaan, pada tanggal 11 April 2012, sebelumnya kami memang sudah memutuskan bahwa setiap anggota kelompok bisa mengusulkan topik mana yang akan dipilih, dan setelah berdiskusi akhirnya kami memilih untuk memakai topik “Dinamika mengajar pada pengajar yang bukan profesional (boleh pada pengajar privat les, guru les atau berperan sebagai guru namun tidak memiliki ijasah guru)”, kemudian kami menentukan judul apa yang kira-kira cocok dengan topik ini pada hari yang sama juga. Kemudian pada hari Sabtu, 21 April baru kami bisa berdiskusi untuk menentukan landasan teori dan subjek yang kami pilih. Kemudian kami melakukan pembuatan pendahuluan, landasan teori, metode yang akan dipakai, dan susunan pertanyaan selama 2 minggu pertama pada bulan Mei.
            Nah, memasuki minggu ketiga pada bulan Mei, kami pun melakukan pelaksanaaan tugas mini proyek, yaitu wawancara pada kedua subjek yang berlangsung pada hari Selasa, 15 Mei 2012. Pada hari itu juga kami langsung membuat kesimpulan dari hasil wawancara dan menyusunnya dari file yang direkam ke bentuk microsoft word. Kemudian pada minggu selanjutnya lah kami memulai untuk mengerjakan draft poster untuk mini proyek ini.
            Memasuki tahap yang terakhir yaitu tahap laporan dan evaluasi, kami berdiskusi tentang draft poster yang sudah setengah jadi dibuat, serta mengevaluasi hasil pekerjaan dan laporan kami. Pada tahap ini memang sempat agak lama karena semua anggota kelompok saling sibuk dengna tugas kuliah dan berada pada kelompok yang berbeda pula. Setelah itu baru pada tanggal 8 Juni lah kami menyelesaikannya, membuat kesimpulan dan mengumpulkan testimoni, serta menyelesaikan pembuatan poster dari anggota kelompok dan pada tanggal 9 Juni kami mempostingnya di blog masing-masing.
           
III.   LAPORAN DAN EVALUASI
3.1  Laporan
            Berikut adalah hasil wawancara kami dari kedua subjek:
Hasil wawancara secara penuh dapat dilhat dengan mengklik judul.*)

Dapat kita lihat dari hasil wawancara Clara, bahwa pada awalnya motivasi dia menjadi guru privat hanyalah untuk mengisi waktu luang semata, dan tentu saja sebagai guru muda non profesional pasti juga memiliki kendala dalam mengajar selayaknya seorang guru pada umumnya, dan kendala yang dihadapi Clara adalah soal waktu dan tugas-tugas kuliah yang membuatnya kurang bisa maksimal dalam mengajar. Dan untuk mengatasi hal tersebut dia pun melakukan manajemen waktu, dan soal teaching strategies yang Clara lakukan lebih pada kenyamanan sang murid belajar dengan membuat suasana tidak kaku dan membuat posisinya sebagai teman yang bisa membuat sang murid lebih nyaman belajar karena orang yang mengajarnya termasuk orang yang bisa dekat dengannya. Dan Clara menggunakkan teori pembelajaran Learner-Centered supaya cara mengajarnya lebih efektif.
            Jika Clara menjadi seorang guru untuk mencari waktu luang, Vilya memiliki alasan yang berbeda, yaitu untuk mencari pengalaman dan menambah penghasilan. Dan kendala yang dihadapi Vilya lebih beragam (karena usia siswa yang diajarkan memang masih kecil) dan menganggap Vilya sebagai teman karena postur tubuhnya dan usia yang dianggap siswanya masih dianggap teman. Dalam mengajar, Vilya juga membuat suasana kelas yang santai dan nyaman, yaitu bermain sambil belajar, murid-murid dipaksa aktif sehingga mereka lebih bersemangat dalam belajar. Tetapi jika ada murid yang mengalami masalah atau terlalu aktif mereka pun harus bisa mengatasinya.
            Dari hasil wawancara di atas dapat kita lihat bahwa awalnya motivasi mereka untuk menjadi seorang guru privat adalah untuk mencari pengalaman dan menambah penghasilan, juga sebuah kegiatan yang dicari sekedar untuk mencari waktu luang, dan hal ini merupakan motivasi intrinsik. Dimana motivasi tersebut datang dari diri mereka sendiri dan bukan dorongan dari luar. Kami juga melihat bahwa metode yang mereka ajarkan pun diusahakan yang dapat membuat murid-murid merasa nyaman dengan mereka walaupun mereka merupakan guru muda.

3.2  Evaluasi
            Pada tahap perencanaan kami memang masih melakukannya dengan baik dan sesuai jadwal sampai pada tahap mendiskusikan landasan teori dan subjek, tetapi pada saat ingin lanjut ke tahap pembuatan, kami sempat stagnan pada tahap perencanaan karena semua anggota kelompok berhalangan dengan tugas kuliah lain, sehingga kami mengerjakannya seminggu sekali itupun dengan kurun waktu yang singkat sehingga kami cukup lama dalam mengerjakan mini proyek ini. Pada saat pelaksanaan wawancara untungnya cukup berjalan lancar, dan kedua subjek yang kami wawancarai pun menjawab pertanyaan kami dengan baik. Kemudian walaupun dengan waktu yang tinggal sedikit untunglah kami bisa menyelesaikan baik tugas mini proyek ini beserta posternya dengan tepat waktu.


Poster (click for enlarge)

Testimoni Kelompok
- M. Rizki Nugroho
Saya tertarik ketika diberi tugas begini, karena saya emang suka sama yang unik-unik dan hal yang baru. Waktu ngerjain nya pun saya sangat semangat, karena ini pengalaman pertama saya. Saya juga senang karena tugas ini bisa selesai tepat waktu , karena jujur , kami ngerjain tugas ini dengan sangat santai dan tanpa beban.


- Rifany Saragih

Awalnya saya sempat agak stres karena banyaknya tugas lain, ditambah juga tugas mini proyek Psikologi Pendidikan ini. Tetapi saat kami memulai mini proyek ini, ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan. Apalagi saat wawancara, saya merasa kagum dengan dua orang narasumber kami, karena masih muda saja sudah bekerja. Kalau kesulitan yang dihadapi, untuk menentukan waktu mengerjakan mini proyek ini. Sehingga di sela kesempatan yang sedikit pun, mini proyek ini kami kerjakan sedikit demi sedikit.
- Priscilla D R S
Jujur saya mengira tugas mini proyek ini susah, tetapi setelah berdiskusi dengan teman satu kelompok saya ternyata mudah juga mengerjakannya, meskipun saat menentukan topik dan setelah topik siap ditentukan pun saya masih bingung mengerjakannya, dan saat mengerjakan mini proyek ini kelompok kami memang sempat keteteran karena jadwal presentasi tugas kuliah kami masing-masing berbeda jadi kami kurang banyak berdiskusi. Sehingga kami lebih sering berdiskusi melalui jejaring sosial.
Dokumentasi 
- Foto-foto

Daftar Pustaka
Santrock, John W. 2004. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua,University of Texas at Dallas. Jakarta : Kencana, 2011

Thursday, 31 May 2012

Hasil Survey Online "Blended Learning" Psikologi Pendidikan

Di bawah ini merupakan hasil tugas individu mata kuliah Psikologi Pendidikan untuk membuat survey secara online. Saya memilih tema "Blended Learning" dan membuat 7 poin pertanyaan dalam kuisioner online gratis yakni kwiksurvey.com. Berikut adalah respon dari 50 orang teman-teman yang mengambil mata kuliah Psikologi Pendidikan, yang bersedia berpartisipasi :

1. Apakah anda pernah mengikuti sistem pembelajaran Blended Learning?
Ya
 40
 80%
Tidak
 10
 20%








Berdasarkan hasil di atas, mayoritas mahasiswa/i yang berpartisipasi mengisi kuisioner sudah pernah mengikuti sistem pembelajaran Blended Learning dan 20% mengaku tidak pernah mengikutinya.


2. Apakah anda menyukai sistem pembelajaran Blended Learning?
 
Ya
 41
 82%
Tidak
 9
 18%




Berdasarkan hasil di atas, mayoritas mahasiswa/i yang berpartisipasi mengisi kuisioner menyukai sistem pembelajaran Blended Learning dan 18% tidak menyukainya.


3. Apakah anda mempunyai komputer/laptop/gadget untuk mendukung proses pembelajaran Blended Learning?
 
Ya
 48
 96%
Tidak
 2
 4%




Berdasarkan hasil di atas, mayoritas mahasiswa/i yang berpartisipasi mengisi kuisioner mempunyai komputer/laptop/gadget untuk mendukung sistem pembelajaran Blended Learning dan hanya 4% yang tidak mempunyai.


4. Apakah sistem Blended Learning membuat anda lebih bersemangat belajar?
 
Ya
 31
 62%
Tidak
 19
 38%




Berdasarkan hasil di atas, mayoritas mahasiswa/i yang berpartisipasi mengisi kuisioner lebih bersemangat belajar dengan menggunakan istem pembelajaran Blended Learning dan 38% lainnya tidak.


5. Apakah dosen anda pernah menjelaskan tentang sistem Blended Learning?
 
Ya
 44
 91,67%
Tidak
 4
 8,33%




Berdasarkan hasil di atas, mayoritas mahasiswa/i yang berpartisipasi mengisi kuisioner mengaku bahwa dosen pernah menjelaskan tentang sistem pembelajaran Blended Learning dan hanya 8,33% yang mengatakan tidak pernah.


6. Menurut anda, apakah sistem Blended Learning sudah merata di Indonesia khususnya di kota Medan?
 
Ya
 3
 6%
Tidak
 47
 94%




Berdasarkan hasil di atas, mayoritas mahasiswa/i yang berpartisipasi mengisi kuisioner menyatakan bahwa sistem pembelajaran Blended Learning di Indonesia khususnya di Medan belum merata dan hanya 6% yang menyatakan sudah merata.


7. Pentingkah untuk anda menerapkan sistem Blended Learning dalam perkuliahan?

Ya
 42
 84%
Tidak
 8
 16%




Berdasarkan hasil di atas, mayoritas mahasiswa/i yang berpartisipasi mengisi kuisioner merasa penting untuk menerapkan sistem pembelajaran Blended Learning dalam perkuliahan dan 16% tidak merasa penting untuk diterapkan.


Testimonial
Membuat survey online merupakan hal yang baru bagi saya. Menurut saya, survey online lebih menghemat biaya, transportasi dan juga mengurangi pemakaian kertas. Survey online ini juga dapat membuat mahasiswa/i berkreasi, dapat menghemat waktu juga karena cuma dengan klik dan ketik di setiap poin-poin pertanyannya. Selain itu, survey ini lebih mudah disimpulkan karena sudah secara otomatis menghitung hasil dari tiap-tiap partisipan. Setelah blog, gtalk, dan sekarang membuat survey online, sangat menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan saya di bidang teknologi untuk pendidikan. Terima kasih :)